Nampaknya, pandemi belum usai juga tahun ini. Karena itu, industri pariwisata harus tetap bersabar menunggu situasi stabil sebelum menyambut wisatawan, termasuk Bali. Pulau yang juga dikenal sebagai Pulau Dewata ini merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara yang juga terdampak oleh pandemi Covid-19.
Tentang Bali
Nama Bali sudah dikenal hingga mancanegara sebagai destinasi wisata unggulan dengan pantai, ombak, air terjun, gunung, sawah, budaya dan kulinernya. Selain terdiri dari Pulau Bali, provinsi ini juga memiliki pulau-pulau kecil yang tak kalah elok dan mempesona, seperti halnya Nusa Penida, Nusa Lembongan, Pulau Serangan, Pulau Menjangan, dan Pulau Nusa Ceningan. Sementara itu, mayoritas penduduknya menganut agama Hindu.
Secara geografis, Pulau ini berada di antara Pulau Lombok dan Pulau Jawa. Pulau ini menjadi primadona wisata Indonesia dengan keindahan alamnya dan selalu dibanjiri para turis termasuk dari Jepang dan Australia.
Wisata Bali Selama Pandemi
Bisnis pariwisata di Bali merupakan ujung tombak dari sebagian besar masyarakatnya. Sejak pandemi yang melanda Indonesia Maret 2020 lalu, perekonomian Bali seakan mati suri. Larangan kunjungan wisatawan pun berdampak besar bagi ekonomi di Bali.
Jika sebelumnya jalanan di kawasan Kuta terlihat ramai wisatawan, maka saat pandemi, keadaannya lengang. Banyak toko tutup karena turis pun tidak ada. Lockdown pun membuat turis enggan berkunjung.
Bali Bersiap Sambut Wisatawan
Saat ini, setelah setahun lebih bersabar dalam pandemi yang tidak kunjung usai, Bali siap sambut wisatawan. Pelaku ekonomi kreatif Bali siap bangkit kembali. Hal ini dibuktikan dengan proses vaksinasi di Bali yang digencarkan sebagai langkah awal dalam memulihkan sektor wisata di Pulau ini.
Selain itu, ada pula upaya dengan pembangunan infrastruktur yang semakin baik. Jaminan kelayakan wisata Bali juga ditunjukkan dengan adanya sertifikat CHSE, yaitu Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability). Dengan demikian, maka wisatawan yang berkunjung bisa memiliki rasa aman dan nyaman selama berwisata.
Langkah lain yang dilakukan demi membangkitkan wisata Bali adalah adanya gerakan Work From Bali atau WFB. Program ini menjadi bentuk adaptasi skema bekerja ke digital nomad yaitu kamu bisa bekerja di lokasi yang berbeda dengan lokasi perusahaan. Program ini juga memungkinkan kamu bekerja sambil liburan.
Foto oleh Aditya Agarwal dari Pexels