Jenis-Jenis Teknologi Pembuatan Vaksin.Â
Saat ini pembuatan vaksin semakin beragam. Masing-masing memiliki cara dan teknik yang berbeda. Hanya saja tujuan yang ingin dicapai sama, yaitu agar tubuh memiliki kemampuan untuk melawan bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Ada beberapa Teknologi Pembuatan Vaksin yang digunakan saat ini, seperti.
- Whole Virus Base
Pembuatan vaksin ini menggunakan seluruh bagian virus atau disebut juga dengan pembuatan vaksin berbasis virus murni. Ini menjadi jenis yang pertama digunakan dalam pembuatan vaksin.
Pada jenis ini virus yang akan digunakan sebagai anti gen yang akan dikenal oleh sistem kekebalan tubuh dimatikan. Sehingga tidak kan membahayakan kesehatan orang yang disuntikkan vaksin ini.
Virus mati ini akan dikenal oleh anti body tubuh, lalu membentuk sel memori untuk mengingat virus yang dimatikan tadi. Sel memori ini bisa bertahan beberapa waktu tergantung jenis sel yang terbentuk.
Jika suatu saat tubuh mendeteksi virus dengan bentuk yang sama masuk ke dalam tubuh, maka sistem pertahanan tubuh sudah siap dan mampu menghentikan infeksi yang mungkin terjadi. Sehingga tubuh tidak jatuh sakit.
Kelebihan vaksin jenis ini sebagai metode pembuatan vaksin yang pertama, telah diketahui dan terbukti efektivitasnya. Kualitas vaksin yang dihasilkan pun lebih baik dalam membantu pembentukan anti body.
- DNA atau Gen
Sebutan lain untuk vaksin jenis ini adalah mRNA vaksin. Pada vaksin jenis ini bagian virus yang digunakan hanya sebuah gen. dengan mengambil DNA maupun RNA virus sudah dapat dibuat vaksin yang mampu mengenali virus tersebut.
Teknologi Pembuatan Vaksin ini menjadi sebuah teknologi pembuatan vaksin yang memiliki proses cepat. Hanya dalam waktu singkat banyak vaksin bisa dihasilkan menggunakan teknologi yang satu ini.
Efektivitas vaksin menggunakan teknologi ini yang belum jelas membuat vaksin jenis ini hanya diperuntukkan bagi binatang. Sampai menunggu hasil penelitian yang lengkap vaksin ini belum diberikan pada manusia.
Pembuatan vaksin ini pun membutuhkan biaya yang relatif lebih ringan dibandingkan dengan vaksin jenis lainnya. Hal ini patut menjadi pertimbangan untuk pengembangan selanjutnya agar biaya untuk mendapatkan vaksin menjadi lebih terjangkau untuk masyarakat.
Ongkos produksi yang tinggi tentu saja akan mempengaruhi harga vaksin nastinya. Padahal vaksin menjadi salah satu cara tubuh untuk bisa membentuk anti body tanpa harus terinfeksi terlebih dahulu.