Instagram merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan selain facebook, twitter dan lain-lain. Media yang satu ini memiliki beragam fitur menarik yang selalu bertambah seiring dengan berjalannya waktu.
Dan baru-baru ini, Instagram juga menambahkan opsi pelaporan mengenai informasi palsu atau false information. Hal ini menunjukkan keseriusan media berbagi foto dan video ini dalam memerangi informasi palsu serta hoaxs yang akhir-akhir ini banyak merugikan masyarakat.
Meski demikian, opsi pelaporan ini baru akan difokuskan untuk pengguna Instagram yang ada di wilayah AS. Masih belum diketahui secara lebih lanjut mengenai penggunaannya di negara lain seperti halnya di Indonesia yang notabene banyak false information berkeliaran di media sosial.
Dalam memerangi informasi, Facebook yang merupakan perusahaan induk dari Instagram akan melakukan kerja sama dengan 54 lembaga cek fakta yang mendukung 42 bahasa. Adapun salah satu lembaga cek fakta tersebut adalah FactCheck.org. Keberadaan opsi pelaporan ini tentu memiliki fungsi yang cukup besar terutama untuk mewujudkan media sosial khususnya Instagram yang sehat tanpa harus diperkeruh dengan kebaradaan hoaks.
Seperti yang kita tahu media sosial bukan hanya media untuk berbagi konten berupa foto atau video namun juga digunakan untuk menyebar luaskan berita. Sayangnya, tidak semua berita tersebut berasal dari sumber yang terpercaya. Beberapa justru membuat beritanya seolah-olah benar hanya untuk mendukung suatu kelompok serta menjatuhkan kelompok yang lain.
Keberadaan hoaks yang merajalela di media sosial memiliki dampak buruk yang sebaiknya diberantas mulai dari sekarang. Sebagai pengguna media sosial, kamu juga diharapkan lebih cerdas dalam menerima informasi yang kamu dapatkan terutama dari media yang kurang jelas.
Pastikan kebenarannya dan tidak langsung percaya mentah-mentah apa yang media tersebut beritakan. Jika memang tidak meyakinkan, pastikan jika kamu tidak percaya begitu saja dan hindari menyebar luaskan konten tersebut. Karena jika kamu nekat menyebarkannya, itu artinya kamu sudah mendukung keberadaan berita hoaks secara tidak langsung. Pintarlah dalam bermain media sosial dan jangan merugikan orang lain dengan hoaks yang kamu sebar. ( Photo by energepic.com from Pexels )