Tebet9.com

Bukti Keseriusan Esemka Menggarap Mobil Produksinya

Mobil Esemka tengah menjadi topik perbincangan hangat di masyarakat. Jika sebelumnya telah dijadikan sebagai wacana berulang kali, namun kini beragam fasilitas produksi hingga suku cadangnya diklaim telah siap.

Adapun beragam fasilitas produksi yang diperlukan, disebut-sebut telah sesuai dengan syarat yang diajukan dalam Peraturan Menteri Perindustrian atau Permenperin. Ragam fasilitas yang dimaksud antara lain adalah Chassis Base Vehicle Assembly Line, Test Bench Gasoline Engine, Painting Line, Gasoline Engine Assembly Line, Engine Transmission Line, Monocoque Vehicle Assembly Line, Test Drive, Sparepart WarehouseStock Yard, Fixing Line, Diesel Engine Assembly Line, Vehicle Testing Line serta Diesel Engine Transmission Line.

Sedangkan untuk keperluan suku cadangnya, pihak SMK mengaku jika telah melakukan kerjasama dengan para pemasok lokal yang berasal dari GIAMM yang merupakan singkatan dari Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor Indonesia. SMK juga melakukan kerjasama dengan Pikko atau Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotih Indonesia.

Beberapa pengadaan suku cadang yang dibutuhkan antara lain adalah knalpot, bak kargo, jok, kaca, ban, accu, velg, alternator, grill, tangki bahan bakar, chassis, per daun, starter, filter-filter dan lain sebagainya.

Untuk tahap awalnya, SMK memiliki rencana untuk meluncurkan Esemka dengan jenis pick up yang disebut dengan Bima. Bima diproduksi di pabrik SMK yang berlokasi di Boyolali. Meski demikian, waktu peluncurannya masih belum dapat dipastikan.

Pemilihan Boyolali sebagai lokasi pabrik bukannya tanpa alasan namun karena adanya bagian dari strategi jangka panjang dari pihak perusahaan. Perusahaan menyatakan jika ingin tumbuh serta berkembang di Boyolali.

Apalagi, Boyolali dianggap sebagai daerah yang cukup strategis untuk menunjang bisnis otomotif yang dilakukan. SMK juga ingin tumbuh sebagai brand lokal yang berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi daerah terutama di Boyolali.

Perusahaan juga berharap jika keberadaan pabrik SMK mampu menunjang perekonomian masyarakat disana. Bahkan, tenaga kerja yang diserap oleh pabrik SMK ini mayoritas berasal dari masyarakat sekitar. Penyerapan tenaga kerja juga akan lebih bertambah seiring dengan produksi massal yang rencananya akan dilakukan.

Sumber:

Exit mobile version