Kaos polo merupakan salah satu kaos yang digemari oleh berbagai kalangan. Mulai dari kalangan atas hingga menengahpun gemar mengenakan jenis kaos yang satu ini.
Sejarah Kaos Polo Ternyata Unik
Dulunya, kaos polo sering digunakan untuk kegiatan olahraga. Saat melakukan olahraga, tentu diperlukan kaos yang nyaman terutama bisa digunakan untuk bergerak bebas. Namun kini, jenis kaos yang satu ini juga merambah dunia fashion hingga digunakan untuk melakukan ragam jenis aktivitas.
Meski banyak yang suka, namun tidak semua orang tahu mengenai sejarah dari kaos polo. Kata Polo sendiri dimulai saat pemain tengah melakukan olahraga Polo. Olahraga ini dilakukan secara beregu dan menggunakan kuda sebagai kendaraannya. Pemain juga akan membawa palu bergagang panjang yang digunakan untuk memukul pola putih guna mencetak gol ke lapangan.
Pada saat permainan dilakukan, pemain akan mengenakan kemeja dengan lengan panjang serta berkancing merah. Ciri khas berupa kerah dari kemeja ini lantas menjadi ciri khas untuk kaos Polo kedepannya.
Adalah Ralph Lauren yang membuat kaos kerah dengan menambahkan logo pemain pada tiap kaos yang dibuat, dan dari sinilah polo shirt mulai tersebar luas dan banyak diminati.
Kaos Polo juga menjadi trend di dunia olahraga terutama tenis pada abab 19 serta awal abad 20. Di tahun 1950an, kaos ini menjadi kaos yang seringkali digunakan sebagai perlengkapan formal dalam pakaian tenis. Pemain tenis juga sering menyebut batu mereka dengan Polo Shirt atau kaos Polo.
Dibandingkan dengan kaos biasa, tentu kaos Polo memiliki perbedaan. Salah satunya adalah dilihat dari segi kerahnya. Kaos ini memiliki kerah di bagian leher tak seperti kaos oblong yang tidak memiliki kerah. Seiring dengan perkembangan jaman dan fashion, kerah dari kaos ini mulai beragam motifnya dan terdiri dari bermacam jenis. Perbedaan lainnya adalah bahan pembuatan kaos serta desainnya. Desain kaos Polo biasanya dihasilkan dari rajutan atau bordir namun beda dengan kaos oblong yang menggunakan sablon. Sehingga tidak heran jika kaos Polo harganya lebih tinggi dari kaos oblong. ( Photo by Luis Quintero from Pexels )