Google pada hari Rabu mengatakan akan berhenti menjual iklan berdasarkan penelusuran individu di seluruh situs web, sebuah langkah yang dapat mengguncang industri periklanan digital di saat konsumen menyerukan lebih banyak privasi online.
Tahun lalu, raksasa pencarian itu mengatakan akan menghapus cookie pihak ketiga, potongan kecil kode yang memungkinkan pengiklan melacak riwayat pengguna di seluruh web. Setelah itu hilang dari browser Google Chrome tahun depan, perusahaan menjelaskan bahwa mereka tidak akan menggunakan atau berinvestasi dalam teknologi pelacakan alternatif yang dapat mengidentifikasi orang di tingkat individu.
“Jika periklanan digital tidak berkembang untuk mengatasi kekhawatiran orang-orang yang berkembang tentang privasi dan bagaimana identitas pribadi mereka digunakan, kami mempertaruhkan masa depan web yang bebas dan terbuka,” David Temkin, manajer produk Google yang berfokus pada privasi, katanya dalam sebuah posting blog. “Orang-orang tidak seharusnya menerima untuk dilacak di seluruh web demi mendapatkan manfaat dari iklan yang relevan.”
Pengumuman itu muncul ketika pencarian Google dan bisnis periklanan bertarget semakin disudutkan oleh pembuat undang-undang serta jaksa negara bagian dan federal. Raksasa teknologi itu menghadapi tiga tuntutan hukum antimonopoli besar, termasuk kasus penting oleh Departemen Kehakiman AS, dan keluhan lain oleh koalisi bipartisan negara bagian.
Pengumuman hari Rabu adalah bagian dari dorongan raksasa pencarian menuju “kotak pasir privasi”, yang dirancang untuk memungkinkan penerbit menargetkan iklan berdasarkan minat orang tanpa melanggar privasi mereka. Perusahaan telah menggembar-gemborkan terobosan dalam AI seperti “pembelajaran federasi,” yang mengandalkan sistem Google yang semakin pintar dengan menggunakan data mentah di perangkat orang, alih-alih mentransfernya ke cloud, jadi Google tidak benar-benar melihat informasinya, tetapi masih belajar darinya.
Pernyataan Google untuk tidak menggunakan teknologi pelacakan alternatif pasti akan mengacaukan pihak lain di industri teknologi iklan yang berencana mengganti cookie pihak ketiga dengan perangkat lunak lain yang dapat melacak individu dari dekat, seperti salah satu metode yang menggunakan alamat email orang.
“Kami tidak percaya solusi ini akan memenuhi ekspektasi konsumen yang meningkat untuk privasi, juga tidak akan bertahan terhadap pembatasan peraturan yang berkembang pesat, dan karena itu bukan investasi jangka panjang yang berkelanjutan,” kata Temkin.
Namun, ada batasan untuk pembaruan Google. Perubahan tidak akan berlaku untuk data “pihak pertama”, yang dikumpulkan perusahaan langsung dari konsumen. Itu termasuk produk Google sendiri, seperti Gmail, YouTube, dan Chrome. Perubahan tersebut juga hanya akan berlaku untuk situs web dan bukan ponsel, di mana konsumen semakin banyak menghabiskan waktu mereka.